Kamis, 11 Desember 2014

TUGAS SOFTSKILL (TULISAN BEBAS)

HIV AIDS



Pengertian HIV AIDS
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau disingkat AIDS merupakan sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau Human Immunodeficiency Virus .Virus AIDS menyerang sel darah putih khusus yang disebut dengan T-lymphocytes.
HIV yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
Tanda pertama penderita HIV biasanya akan mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh. Setelah kondisi membaik orang yang terinfeksi HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan secara perlahan kekebalan tubuhnya akan menurun karena serangan demam yang berulang.

Gejala Awal Pada Penderita HIV AIDS
1. Demam
Demam ringan tapi berkepanjangan pada suhu 102ยบ F, jika gejala demam ini tidak ada kemungkinan penderita merasakan sakit tenggorokan, merasa lebih gampang dan lebih cepat lelah, dan kelenjar getah bening. Pada tahap ini kemungkinan Virus telah menyerang ke dalam aliran darah.
2. Kelelahan
Respon inflamasi dalam tubuh akan terkepung dampaknya tubuh akan merasa cepat lelah.
3. Nyeri Sendi, Lelah Otot, dan Kelenjar Getah Bening
Kelenjar getah bening ini salah satu sistem kekebalan pada tubuh dan akan meradang jika terkena infeksi. ARS menimbulkan seperti flu, infeksi virus lainnya, dan sifilis menyebabkan gejala yang sama, berdampak nyeri sendi dan kelelahan pada otot persendian.
4. Ruam Kulit
Ruam kulit bisa terjadi lebih awal atau terlambat selama mengalami HIV. Menurut Dr Horberg ” bisul disertai daerah merah muda, Ruam juga bisa muncul di batang tubuh”.
5. Mual, Diare dan Muntah-muntah
30-60% penderita HIV mengalami mual, diare, dan muntah-muntah. Gejala bisa muncul akibat dari terapi antiretrovial, biasanya terjadi akibat dari infeksi oportunistik.
6. Menurunnya Berat Badan
Menurunnya berat badan biasanya terjadi karena Diare berat, ini menunjukan penurunan daya tahan tubuh yang cukup menipis. Adapun penderita yang berbadan kurus walau sudah makan dalam porsi banyak.
7. Batuk Kering
Batuk biasa pada umumnya tidak akan mengalami jangka panjang, walau batuk kering atau batuk berdahak. Pada kasus ini, penderita akan mengalamai batuk kering hingga 1 tahun dan obat antibiotik atau obat-obat batuk yang di jual di pasaran tidak akan membantu meredakan batuk pada penderita HIV.
8. Pneumonia
Batuk dan penurunan berat badan ini pertanda bahwa virus melanjutkan tahap yang lebih serius, dengan sistem kekebalan yang sudah menipis kian hari kian berkurang. Kuman pada kasus ini tidak akan mengakibatkan apa-apa jiga sistem kekebalan tubuh kuat.
9. Perubahan pada kuku
Kuku pada penderita akan mengalami kelengkungan dan penebalan, hal ini karena terjadi infeksi jamur pada kuku.
10. Infeksi Jamur
Infeksi jamur atau biasa terkenal dengan thrush, infeksi mulut yang disebabkan karena ragi Candida. Infeksi ini yang sering umum terjadi pada wanita yang terjadi pada mulut dan tenggorokan sehingga penderita HIV ini sulit untuk menelan.
11. Sulit Berkonsentrasi
Pada gejala ini, penderita akan lebih mudah emosi, perubahan emosional yang sangat kognitif bisa di liat dari kurangnya konsentrasi, mudah tersinggung, gampang lupa, kurang koordinasi, ceroboh, melemah daya keterampilan, mencatat terlalu lambat, dan lain-lain.
12. Cold Sores
Herves mulut dan herves kelamin ini menujukkan tahap HIV stadium akhir. Infeksi ini biasanya menular saat berhubungan badan, orang-orang penderita HIV biasanya memiliki kemungkinan terserang herves lebih mudah, hal ini karena HIV telah melemahkan sistem kekebalan tubuh
. 13. Kesemutan
Penderita HIV bisa mengalami mati rasa pada kaki dan tangan, hal ini karena neuropati perifer yang terjadi juga pada penderita diabetes.
14. Haid yang kurang teratur
Kepada Penderita HIV pada wanita, akan mengalami ketidak beraturan haid, periode bisa lebih sedikit dan sebentar.

Sistem tahapan infeksi WHO
Pada tahun 1990, World Health Organization (WHO) mengelompokkan berbagai infeksi dan kondisi AIDS dengan memperkenalkan sistem tahapan untuk pasien yang terinfeksi dengan HIV-1. Sistem ini diperbarui pada bulan Septembertahun 2005. Kebanyakan kondisi ini adalah infeksi oportunistik yang dengan mudah ditangani pada orang sehat.
1. Stadium I: infeksi HIV asimtomatik dan tidak dikategorikan sebagai AIDS
2. Stadium II: termasuk manifestasi membran mukosa kecil dan radang saluran pernapasan atas yang berulang
3. Stadium III: termasuk diare kronik yang tidak dapat dijelaskan selama lebih dari sebulan, infeksi bakteri parah, dan tuberkulosis.
4. Stadium IV: termasuk toksoplasmosis otak, kandidiasis esofagus, trakea, bronkus atau paru-paru, dan sarkoma kaposi. Semua penyakit ini adalah indikator AIDS.

Penularan HIV AIDS adslah :
1. Hubungan seks
2. Transfusi darah
3. Penggunaan jarum bekas penderita (akupuntur, jarum tattoo, harum tindik).
4. Antara ibu dan bayi selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.

Obat-obatan Bagi Penderita HIV AIDS
1. AZT atau Azidothymtdine, obat ini hanya bisa memberhentikan perkembangan virus, tetapi obat ini memberi efek samping bagi pengkonsumsinya yakni kerusakan tulang sumsum dan juga anemia akut.
2. DDI atau Discoxyycitidine, obat ini juga memberhentikan proses perkembangan virus, tetapi lain dengan AZT, obat ini tidak menimbulkan efek samping yang terlalu fatal
3. DDC atau zalcitabine, obat ini menahan perkembangan virus HIV AIDS.
4. M-HAD ( Meiji Humin Derivetize Al-Bumin) ini sejenis ramuan obat dari hasil penelitian d Jepang.
5. Tachyplesin, ramuan ini merupakan cairan kimia yang di ambil dari kepiting yang di namakan T-220. Tetapi obat ini masih memiliki efek samping seperti obat pada pada AZT.

STRATEGI YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MENANGGULANGI PENYEBARAN PENYAKIT HIV/AIDS ANTARA LAIN :
1. melakukan promosi kondom bagi WTS atau pekerja sex lainnya dengan cara memberikan penjelasan tentang fungsi dan cara pemakaiannya.
2. Membangun tempat-tempat rehabilitasi khusus untuk orang-orang yang menderita penyakit AIDS.
3. Gencar melakukan pentuluhan di berbagai tempat yang ditujukan kepada masyarakat umum tentang bahaya HIV/AIDS baik itu di sekolah-sekolah (SMU), Perguruan Tinggi jika perlu sampai ke Pondok Pesantren, kerja sama dinas kesehatan dengan para pembimbing sekolah.
4. Pemerintah dan LSM yang ada banyak melakukan penyuluhan ketahanan keluarga karena dengan ketahanan keluarga diharapkan Ayah, Ibu dan anak memahami bahaya dari penularan HIV/AIDS.
5. Merubah sikap dan perilaku masyarakat kearah positif dalam rangka pencegahan dan penyebarluasan AIDS.
6. Meningkatkan pengetahuan petugas dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan.
7. Berusaha agar pengidap HIV dan golongan resiko tinggi (WTS) dibekali keterampilan tertentu agar mampu bekerja di bidang lain dalam kehidupnnya.
8. Membentuk kelompok kerja teknis komunikasi, informasi, dan idukasi khusus untuk menagani HIV/AIDS.


So, Jauhi Penyakitnya, Bukan Orangnya!!!:)

Sumber Referensi: http://kumpulaninfo-sehat.blogspot.com/2013/12/pengertian-gejala-dan-cara-pencegahan.html
http://sitichotijah269.wordpress.com/tugas-kuliah/tugas-internet-desing/artikel-strategi-penanggulangan-hivaids/
http://www.gudangkesehatan.com/pengertian-hiv-aids-dan-gejalanya/